Wawancara
kerja merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh para pelamar kerja. Banyak hal
yang berpengaruh dalam keberhasilan proses ini, mulai dari sikap dan bahasa
tubuh, penampilan, hingga cara Anda menyampaikan pendapat.
Namun
perlu diingat apa yang Anda katakan dan lakukan selama wawancara dapat berpengaruh
pada Anda untuk diterima atau bahkan ditolak. Berikut beberapa poin pembicaraan
yang perlu Anda hindari saat melakukan wawancara kerja.
"Saya
meninggalkan pekerjaan saya saat ini karena Bos saya sangat mengerikan"
Bahkan
jika memang benar Bos Anda dulu sangat jahat, tahan dirilah untuk tidak
membicarakan keburukan bos, perusahaan, bahkan rekan kerja Anda sebelumnya.
Pewawancara mungkin sebelumnya bekerja untuk perusahaan yang sama atau menjadi
rekan bos Anda dulu. "Selain itu, sikap negatif tidak akan menimbulkan
pencitraan positif bagi Anda untuk perekrutan kerja apapun. Bahkan jika Anda
pernah bekerja dengan bos terburuk di seluruh dunia sekalipun, mengatakan
demikian dalam sebuah wawancara sangat tidak elok," kata Julie Lacouture,
CEO dan pemilik Mom Corps Los Angeles, perusahaan yang membantu perekrutan
karyawan.
Kalaupun
ada pertanyaan yang "menyerempet" tentang bos Anda sebelumnya,
tampilkan yang terbaik untuk menjawab secara positif. "Jadi apabila
diminta menggambarkan bos Anda dulu pilihlah kalimat yang positif seperti 'Kami
memiliki gaya yang berbeda, akan tetapi saya selalu memberinya informasi
sebanyak yang saya bisa karena saya tahu bos saya sangat detil orangnya',"
katanya.
"Saya
akan mengungkapkan kelemahan saya diawal, bahwa saya tidak pandai…."
Meskipun
Anda juga tidak harus mengatakan bahwa Anda hebat dalam segala hal, mengakui
cacat tanpa diminta adalah ide yang buruk. "Berbicara tentang kelemahan
yang tidak penting, menunjukkan bagaimana Anda tidak berusaha mengatasi
kelemahan itu," saran Cheryl Palmer, seorang pelatih karir bersertifikat
yang mengelola sebuah situs karir.
"Berapa
banyak saya akan mendapatkan waktu libur"
Bukan
rahasia lagi bahwa fasilitas perusahaan merupakan bagian yang menarik bagi pelamar
kerja yang mendapatkan pekerjaan barunya. Paul Cameron, presiden dan perekrut
senior teknologi di Drive Staff Inc. menyarankan pada pelamar kerja untuk
berhati-hati dalan menanyakan "Berapa banyak saya akan mendapatkan waktu
libur?" terutama dalam wawancara pertama. Ia menyatakan seyogyanya pelamar
kerja lebih memfokuskan diri pada "Apa yang bisa saya lakukan untuk
perusahaan ini", bukan "Apa yang dapat perusahaan lakukan untuk
saya".
Tunggulah
sampai perusahaan mulai membuka pembicaraan mengenai gaji Anda, saat inilah
Anda dapat menanyakan berapa bonus yang akan Anda dapatkan, waktu liburan,
penggantian biaya kuliah, dan hal lainnya. "Ini akan menunjukkan hal ini
penting bagi Anda dan akan membuka pintu negosiasi tentang kesepakatan ini,"
kata Cameron.
"Saya
suka kacamata Anda"
Anda
mungkin berpikir bahwa memuji pewawancara Anda akan membuka komunikasi dan Anda
akan mendapatkan skor yang tinggi. "Anda bisa lolos dengan ini jika Anda
telah membentuk hubungan yang baik dengan pewawancara," kata Palmer. Di
sisi lain, pernyataan ini bisa dilihat sebagai hal yang palsu bahkan nakal.
"Jadi,
perusahaan ini sedang melakukan apa?"
"Jika
Anda tidak mengetahui apa-apa tentang perusahaan yang Anda lamar, mungkin
pewawancara berpikir Anda tidak tertarik bekerja di sana,"kata Palmer. Dia
menganjurkan para pencari kerja untuk membuka website perusahaan, siaran pers,
dan artikel berita untuk mencari tahu tentang perusahaan dan kendala apa yang
tengah dihadapinya sebelum mendatangi wawancara.
"Cobalah
untuk menemukan beberapa data perusahaan pada awal wawancara. Anda harus
memiliki pertanyaan yang menunjukkan Anda mempunyai minat aktif tentang
perusahaan ini," kata Palmer. Selain itu, sebaiknya hindari bertanya
tentang hal-hal pribadi dengan pewawancara, misalnya mengenai situs facebook
miliknya.
"Saya
belum menemukan pekerjaan yang tepat karena kondisi ekonomi sedang buruk"
Semua
orang tahu bahwa ekonomi yang lesu membuat pasar kerja menjadi sulit. Namun
menyalahkan situasi pada pasar membuat Anda tampak bersikap pasif.
"Sebaliknya fokus pada hal yang positif," kata Aldefer, konsultan di
Pennsylvania.
Lebih
baik mengatakan "Saya sudah memfokuskan diri pada pencarian untuk
pekerjaan yang berhubungan dengan keahlian saya pada perusahaan lain."
"Saya
orangnya fleksibel tidak memiliki rentang gaji dalam pikiran saya"
Dengan
menawarkan ini, Anda mungkin mencoba untuk menunjukkan bagaimana mudah dan
menyenangkannya Anda. Tapi perekrut mungkin melihat Anda kurang informasi,
lebih buruk lagi perekrut mungkin melihatnya sebagai sebuah kesempatan untuk
menawarkan gaji serendah-rendahnya pada Anda. "Sebaliknya, melakukan
penelitian terlebih dahulu tentang kisaran gaji yang pas untuk pekerjaan serupa
merupakan hal yang tepat untuk bernegosiasi.
"Saya
ingin bekerja di sini karena saya butuh pekerjaan"
Jika
Anda mencoba tampil to the point saat wawancara, Anda tidak akan berhasil
dengan pernyataan seperti ini. "Anda harus menunjukkan minat Anda,"
kata Bruce Hurwitz, Presiden dan CEO Hurwitz Strategic Staffing, Ltd. Dengan
mengatakan seperti ini, sepertinya Anda mencari pekerjaan hanya untuk
mendapatkan uang. Tunjukkan pada perekrut bahwa tujuan Anda mencari pekerjaan
tidak semata-mata mencari gaji tetapi ingin menjadi bagian perusahaan dan bahwa
Anda telah menginvestasikan waktu dan usaha Anda.
"Saya
berencana untuk berkeluarga segera setelah mendapatkan pekerjaan"
Sikap
Anda yang jujur tentang kehidupan pribadi Anda pada saat awal wawancara kerja
mungkin bukan ide yang bagus. Beberapa manajer tidak akan mempekerjaan pelamar
yang telah menikah dan mempunyai anak karena dianggap dapat mengganggu jadwal
kerja.
Fokuslah
pada komitmen Anda untuk pekerjaan dan disiplin dalam menyelesaikan tugas.
Berikan contoh-contoh spesifik dari proyek Anda yang telah berhasil
diselesaikan dan konstribusi yang Anda buat pada keberhasilan proyek itu.
Sumber:
Askmen
laka-laka
0 comments:
Post a Comment