Kemajuan
zaman membuat modus menyontek semakin canggih. Sebuah thread di situs sosial
media, Quora, mencatat sejumlah cara baru yang dipakai para murid dalam
melakukan tindak kecurangan itu.
Gaya
menyontek yang baru itu pun tak luput dari pengamatan para guru. Beberapa guru
mendapati siswanya menulis sontekan di bagian belakang kalkulator dengan
menggunakan pensil dan sebagian lainnya menggunakan headphone berwarna kulit
agar tidak dicurigai oleh pengawas.
1.
Menulis Jawaban di Balik Tutup Botol
Dikutip
dari Daily Mail, Kamis (12/5/2016), seorang guru bernama Morgan Evans
membeberkan sejumlah cara berbuat curang yang pernah ia temui sepanjang
karirnya. Misalnya dengan menulis sontekan di balik tutup botol air minum. Ia
juga pernah menemukan siswa menggunakan telepon genggam untuk mencari jawaban.
2. Memakai Earphone Warna Kulit
Lea
Hi, yang menyebut dirinya sebagai guru berpengalaman, mengatakan bahwa para
pelajar di era modern sangat cerdik. Karena menurut Lea, mereka memanfaatkan
keragaman teknologi seperti earphone warna kulit dan beberapa barang elektronik
lainnya untuk meluluskan diri dalam ujian.
3.
Menggunakan Perangkat Canggih
Pada
bulan Mei lalu, sekitar 3000 calon mahasiswa di Thailand diminta mengulang
ujian setelah pihak universitas mendapati mereka menggunakan perangkat canggih
untuk berlaku curang.
Arthit
Ourairat, rektor di Universitas Rangsit mengunggah foto sejumlah perangkat
tersebut ke laman Facebook miliknya pada Minggu lalu. Ada juga unggahan surat
pembatalan ujian setelah kecurangan itu.
Tiga
calon mahasiswa diketahui menggunakan kamera nirkabel yang tertanam dalam
bingkai kacamata mereka. Kamera itu
memperlihatkan soal-soal ujian kepada anggota komplotan di luar kelas
dimana ujian berlangsung.
Soal
pun dikerjakan oleh komplotan penjual jawaban tersebut sebelum dikirim ke siswa
yang sudah membayar mereka dengan menggunakan ponsel pintar.
4.
Menulis Jawaban di Papan Tulis
Masih
banyak cara-cara curang yang dinilai sebagai gaya lama dalam urusan menyontek.
Misalnya, menulis kode atau lambang di papan tulis. Gaya ini diakui seorang
pelajar bernama Devatrisha Purkayastha pernah dipakai oleh temannya.
"Dalam
ujian komputer, kami diminta menggambarkan ikon-ikon Microsoft Office. Dan kami
kelabakan. Lalu seorang teman memutar akal. Ia menggambar ikon-ikon yang cukup
sulit itu di bagian pojok papan tulis, tepat di depan kami. Dan tidak satu pun
guru melihatnya."
5.
Memasukkan Jawaban ke Lubang Bolpoin
6.
Meminta Penilaian Ulang
Anthony
Yeh, insinyur perangkat lunak yang pernah menjadi asisten dosen suatu mata
kuliah teknik mengungkapkan bahwa para mahasiswa kerap melakukan kecurangan
dengan cara menambahkan jawaban pada kertas ujian yang telah dinilai.
Ia
menuliskan,"Setelah jawaban ujian dikembalikan, para mahasiswa
menelusurinya dan mengubah atau menambah isi jawaban sehingga seakan-akan sang
dosen luput menilainya."
"Mereka
mendatangi dosennya dan meminta penilaian ulang. Ini dilakukan secara
meyakinkan dan tidak terlalu susah dilakukan karena jawaban-jawaban kuliah
teknik seringkali menyertakan diagram, matematika, dan istilah-istilah ruwet.
Penilaiannya memang susah dan sering terjadi kesalahan."
7. Memanfaatkan
Kecerobohan Pihak Berwenang
Selain
kecurangan, ada kecerobohan. Departemen Pendidikan Inggris merasa sangat malu
ketika terjadi kebocoran lembar soal ujian SAT (scholastic aptitude test).
Krisis
semakin parah setelah lembar jawaban lain diterbitkan secara tiba-tiba sebelum
ujiannya berlangsung. Banyak orang mengira terjadi sabotase.
Soal ujian bahasa Inggris yang diikuti 600 ribu siswa
di seluruh Inggris pada 11 Mei ternyata sudah lebih dahulu 'bocor' di internet.
Ini adalah kejadian ke dua kali. Jawaban untuk ujian tata bahasa, pengucapan,
dan pengejaan diduga telah ada di situs web ujian itu pada malam sebelum ujian
berlangsung.
Sumber: Liputan6.com
Sumber: Liputan6.com
0 comments:
Post a Comment